7 Jenis Santapan yang Tak Boleh Dimakan Batita
Sejak menginjak usia enam bulan, bayi sudah boleh mengonsumsi makanan selain air susu ibu. Namun ada tahapan makanan yang harus dilalui anak di bawah satu tahun. Seperti tidak boleh menyantap menu yang menggunakan garam ataupun gula.
Menurut dokter spesialis anak, Franda Prawita, secara umum ada dua hal yang menjadi faktor penentu mengapa suatu makanan berbahaya bagi anak. Yakni, kandungan pada penganan dan tekstur yang belum bisa dicerna secara sempurna oleh buah hati. Berikut beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari ketika bayi masih berusia di bawah tiga tahun:
1. Madu
Meski memiliki jutaan manfaat, madu justru berbahaya bagi bayi yang belum menginjak usia satu tahun. Sebab minuman manis itu mengandung spora clostridium botulinum yang dapat berkembang biak di bagian usus bayi. Dan karena saluran pencernaan yang belum terbentuk sempurna, bayi bisa mengalami keracunan makanan. "Kalau sudah masuk dua tahun atau lebih, bayi dapat mengonsumsi madu dengan jumlah yang tidak terlalu banyak," kata Franda kepada Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia, Jumat, 18 Juli 2014.
Meski memiliki jutaan manfaat, madu justru berbahaya bagi bayi yang belum menginjak usia satu tahun. Sebab minuman manis itu mengandung spora clostridium botulinum yang dapat berkembang biak di bagian usus bayi. Dan karena saluran pencernaan yang belum terbentuk sempurna, bayi bisa mengalami keracunan makanan. "Kalau sudah masuk dua tahun atau lebih, bayi dapat mengonsumsi madu dengan jumlah yang tidak terlalu banyak," kata Franda kepada Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia, Jumat, 18 Juli 2014.
2. Garam
Perasa makanan ini akan berbahaya bagi kondisi buah hati jika diberikan secara berlebihan. Sebab kandungan garam pada makanan akan meningkatkan beban kerja ginjal. Sementara ginjal bayi masih sangat rapuh untuk menjalankan fungsi menyaring kandungan dalam garam. Kalau sudah begitu, bayi bisa terancam mengalami peningkatan risiko hipertensi, kegemukan, hingga penyakit jantung lebih awal.
Perasa makanan ini akan berbahaya bagi kondisi buah hati jika diberikan secara berlebihan. Sebab kandungan garam pada makanan akan meningkatkan beban kerja ginjal. Sementara ginjal bayi masih sangat rapuh untuk menjalankan fungsi menyaring kandungan dalam garam. Kalau sudah begitu, bayi bisa terancam mengalami peningkatan risiko hipertensi, kegemukan, hingga penyakit jantung lebih awal.
3. Telur Mentah
Pada prinsipnya, telur sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan gizi anak yang sedang tumbuh. Tetapi telur mentah atau setengah matang berisiko bagi kesehatan bayi. Potensi itu muncul dari bakteri salmonella yang berasal dari kotoran hewan saat masih dikandang. "Kalau mau memberikan telur harus benar-benar bersih dan matang saat memasak," kata dia.
Pada prinsipnya, telur sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan gizi anak yang sedang tumbuh. Tetapi telur mentah atau setengah matang berisiko bagi kesehatan bayi. Potensi itu muncul dari bakteri salmonella yang berasal dari kotoran hewan saat masih dikandang. "Kalau mau memberikan telur harus benar-benar bersih dan matang saat memasak," kata dia.
4. Teh
Seringkali orang tua terjebak pada pemahaman yang keliru, jika makanan ataupun minuman baik untuk orang dewasa maka cocok pula untuk sang bayi. Teh memang bagus bagi orang dewasa karena mengandung antioksidan, tetapi kandungan kafein dan tannin justru berbahaya bagi buah hati. Gejala paling awal, bayi mudah gelisah dan sudah tidur. Sementara paling buruk bisa terkena anemia.
Seringkali orang tua terjebak pada pemahaman yang keliru, jika makanan ataupun minuman baik untuk orang dewasa maka cocok pula untuk sang bayi. Teh memang bagus bagi orang dewasa karena mengandung antioksidan, tetapi kandungan kafein dan tannin justru berbahaya bagi buah hati. Gejala paling awal, bayi mudah gelisah dan sudah tidur. Sementara paling buruk bisa terkena anemia.
5. Mi Instan
Cara memasak yang praktis dan mudah tidak bisa jadi alasan orang tua memberikan mi instan kepada buah hati. Kandungan perasa buatan atau MSG (monosodium glutamat), kalori, serta garam yang tinggi sudah cukup menjadi alasan untuk menjauhkan makanan ini dari anak-anak. "Orang dewasa saja perlu menghindari makanan ini, apalagi bayi," kata dia.
Cara memasak yang praktis dan mudah tidak bisa jadi alasan orang tua memberikan mi instan kepada buah hati. Kandungan perasa buatan atau MSG (monosodium glutamat), kalori, serta garam yang tinggi sudah cukup menjadi alasan untuk menjauhkan makanan ini dari anak-anak. "Orang dewasa saja perlu menghindari makanan ini, apalagi bayi," kata dia.
6. Kacang
Selain untuk menghindari kemungkinan tersedak, makanan ini berisiko tinggi memunculkan alergi pada buah hati. Banyak kasus menunjukkan, bayi yang alergi terhadap kacang mengalami pembengkakan pada tenggorokan hingga sesak nafas.
Selain untuk menghindari kemungkinan tersedak, makanan ini berisiko tinggi memunculkan alergi pada buah hati. Banyak kasus menunjukkan, bayi yang alergi terhadap kacang mengalami pembengkakan pada tenggorokan hingga sesak nafas.
7. Makanan Laut
Sama halnya seperti kacang-kacangan, makanan yang berasal dari laut juga berpotensi menimbulkan alergi pada buah hati. Seperti kerang, cumi, udang, dan ikan. Dengan begitu, ada baiknya memberikan makanan jenis ini ketika bayi melewati usia tiga tahun. "Sebagai catatan, selalu perhatikan reaksi anak terhadap makanan. Kalau muncul tanda alergi segera bawa anak ke dokter agar efeknya tidak bertambah buruk,” kata Franda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar